Serangan jantung dan henti jantung memang sama-sama masalah jantung yang sering dialami oleh banyak orang, namun keduanya punya gejala dan penyebab yang berbeda. Yuk ketahui apa saja perbedaannya.
Serangan jantung
Dilansir Heart.org, serangan jantung adalah kondisi ketika pembuluh arteri pada jantung tersumbat, akibatnya oksigen tidak sampai ke jantung. Gejala yang ditunjukkan saat terjadi serangan jantung bisa diamati karena umumnya serangan jantung tidak terjadi sekali, mungkin terdapat beberapa serangan atau gejala berhari-hari atau berminggu-minggu sebelumnya.
Dilansir Healthline, 85% kerusakan jantung dilaporkan terjadi dua jam pertama setelah serangan jantung terjadi. Adanya faktor riwayat keluarga, obesitas, tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok juga turut mempengaruhi.
Gejala serangan jantung
Pria lebih sering mengalami serangan jantung ketimbang wanita. Gejala-gejala yang muncul ketika serangan jantung sebagai berikut:
- Rasa sakit di dada seperti sedang ditimpa barang berat
- Bagian atas tubuh seperti lengan, bahu kiri, punggung, leher, rahang dan perut terasa nyeri dan tidak nyaman
- Detak jantung tidak teratur
- Rasa perut tidak enak seperti susah buang air besar
- Napas pendek seperti tidak mendapatkan cukup udara
- Pusing seperti akan pingsan
- Keringat dingin
Meskipun demikian, terkadang serangan jantung juga dapat disertai gejala yang tidak khas seperti: kelelahan, kesulitan tidur, nyeri ulu hati dan kecemasan. Gejala-gejala inilah yang kerap muncul sebulan sebelum serangan jantung terjadi:
- Rasa gelisah dan cemas terus menerus
- Kesulitan tidur
- Kelelahan berhari-hari tidak kunjung membaik
- Napas pendek-pendek
- Kembung
- Bagian atas tubuh terutama bahu dan tenggorokan sakit
- Rahang terasa kaku
- Dada terasa seperti ditekan dan nyerinya menyebar ke lengan
Apa yang harus dilakukan jika terkena serangan jantung?
Langkah terbaik yang bisa dilakukan jika ada yang terkena serangan jantung adalah membawa secepatnya ke instalasi gawat darurat. Pertolongan yang cepat akan menurunkan resiko kerusakan jantung lebih jauh.
Henti jantung (Cardiac arrest)
Henti jantung biasanya datang tiba-tiba tanpa ada gejala. Henti jantung bisa disebabkan karena adanya malfungsi jantung akibat detak jantung tidak beraturan (aritmia) maupun karena serangan jantung yang telah dibahas sebelumnya. Dilansir Mayo Clinic, ketika seseorang mengalami henti jantung maka tiba-tiba akan kehilangan kesadaran, tidak ada detak jantung, tidak bernapas, dan limbung.
Pada beberapa kasus, ada gejala yang terjadi sesaat sebelum henti jantung seperti rasa sakit pada dada seperti tertekan, napas pendek, tubuh terasa lemah, detak jantung sangat kencang dan berdegup.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami henti jantung?
Menghubungi ambulance adalah langkah terbaik untuk menyelamatkan pasien henti jantung, dan memberikan CPR sebagai pertolongan pertama dapat membantu meningkatkan tingkat keberhasilan keselamatan pasien.
Sumber:
Colleen M. Story. Symptoms of a Heart Attack. Healthline. September 2018. https://www.healthline.com/health/heart-disease/heart-attack-symptoms
Heart Attack and Sudden Cardiac Arrest Differences. 2015. https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/about-heart-attacks/heart-attack-or-sudden-cardiac-arrest-how-are-they-different
Mayo Clinic Staff. Sudden cardiac arrest. Mayo Clinic. Desember 2020. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-cardiac-arrest/symptoms-causes/syc-20350634
Writer: Agatha
Editor: dr. Benita Arini Kurniadi
Last updated: 16/09/2021